Masih tentang unsure dan senyawa nih.
(yah emang di kimia yang dibahas seputar susunan dan
struktur zat sich. Jadi pembahasan tentang unsure dan senyawa ini bagi
pembelajar kimia emang sangat…. Sangat
….. penting)
Kita sudah mengenal atom, yang kata eyang Dalton merupakan
bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi. Atom itu
sangaaaaat kecil. Saking kecilnya kita gak bisa melihatnya dengan mata
telanjang. Dalam bentuk simbolik, kita
dapat menggambarkan atom, unsur, molekul unsure dan molekul senyawa sebagai
berikut:
Unsure :
Molekul
unsur:
Molekul
senyawa:
Perhatikan perbedaan ketiga gambar di atas. Unsur adalah
kumpulan dari atom-atom yang sejenis. Molekul unsur adalah gabungan dari dua
atom yang sejenis. Sedangkan molekul senyawa adalah gabungan dari atom-atom
yang tidak sejenis.
Partikel Penyusun atom:
Atom disusun oleh tiga partikel dasar yaitu: proton,
electron dan netron. Proton dan netron terletak dalam inti atom, sedangkan
electron terletak di luar inti dan senantiasa bergerak mengelilingi inti atom. Dalam atom yang netral, jumlah
proton sama dengan jumlah electron.
Sedangkan jumlah netron dan jumlah proton merupakan nomer massa atom
tersebut.
Perhatikan lambing atom berikut: Dari lambing tersebut
dapat diidentifikasi jumlah proton, electron dan netron dari besi (Fe)
Jumlah proton besi tersebut adalah 26 (sama
dengan nomer atomnya)
Jumlah electron besi tersebut adalah 26 (karena
atom netral maka jumlah electron = jumlah proton)
Jumlah netron besi tersebut = 30 (nomer massa di
kurangi nomer atom)
Di alam dikenal beberapa istilah berkaitan
dengan komposisi partikel dasar atom:
Isotop : atom-atom yang memiliki jumlah proton
sama
Isobar :
atom-atom yang memiliki nomor massa sama
Isoton : atom-atom yang memiliki jumlah netron
sama.
Contoh isotop adalah : dan
Seperti kita ketahui, jumlah electron pada masing-masing
atom tidak sama. Elektron-elektron tersebut menempati kulit-kulit atom, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Kulit pertama berkapasitas : 2 elektron
Kulit kedua, kapasitasnya : 8 elektron,
Kulit ketiga kapasitasnya : 18 Elektron
Kulit ke empat kapasitasnya : 32 elektron
Kulit terluar terisi maksimal 8 elektron
Dengan ketentuan diatas maka electron-elektron tersebut
mengalami pemetaan yang kita kenal dengan istilah konfigurasi electron.
Misalnya atom Kalium , Atom kalium tersebut memiliki 19 proton yang
berarti juga memiliki 19 elektron (ingat atom netral jumlah proton = jumlah
electron)
Konfigurasi electron
atom kalium adalah : 2] 8] 8] 1
Dari konfigurasi
electron tersebut kita dapat mengatakan bahwa atom kalium memiliki 4 kulit dan
kulit terluarnya ditempati oleh 1 elektron. Elektron yang menempati kulit
terluar ini disebut electron valensi. Maka electron valensi K = 1
Berkaitan dengan jumlah electron yang dimilikinya, atom-atom
tersebut bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu atom stabil dan tidak stabil.
Kesetabilan unsur-unsur tersebut ditentukan oleh banyaknya electron valensi.
Bila electron valensinya 8 atau maksimal, maka unsur tersebut stabil.
Sebaliknya bila electron valensi unsur kurang dari 8 maka dikatakan unsur
tersebut tidak stabil.
Unsur yang tidak stabil akan berusaha mencapai kestabilan
dengan berbagai cara, diantaranya:
Serah terima electron. Atom yang electron valensinya terlalu
sedikit cenderung melepaskan electron dan menjadi ion positif. Contohnya
Na (konfigurasinya 2]
8] 1 ) Perhatikan jumlah electron valensi yang
sangat kecil (1) Atom ini cenderung
melepaskan 1 elektron sehingga EV = 8. Karena melepaskan 1 elektron ia menjadi
bermuatan +1.
Sedangkan untuk unsur Cl tidak berlaku demikian. Nomer atom
Cl = 17. Berarti jumlah elektronnya =17.
Konfigurasi elektronnya : 2] 8] 7
Perhatikan jumlah electron valensinya, relative besar karena
mendekati angka 8. Unsur ini cenderung menangkap 1 elektron untuk “nggenepi”
electron valensinya sehingga mencapai 8 dengan cara menangkap electron dan
menjadi ion negatif (-1)
Bila dua ion yang bermuatan listrik berbeda saling mendekat
maka akan terjadi ikatan ion.
Jadi: ikatan ion
adalah Suatu
ikatan yang terbentuk karena adanya atom-atom yang menerima/melepas elektron
untuk mencapai konfigurasi stabil.
Dalam usahanya mencapai kestabilan, atom-atom tidak hanya
melakukan serah terima electron melainkan juga melakukan kerjasama dengan cara
menggunakan bersama-sama pasangan electron. Ikatan yang terbentuk karena
pemakaian bersama pasangan eektron disebut ikatan kovalen. Contoh senyawa yang
terjadi dari ikatan kovalen adalah : H2O dan CCl4
aduh... lagi-lagi obyek yang ku-insert gak nongol juga!.
selengkapnya Klik di sini
saya akan sangat senang bila anda bersedia meninggalkan komentar di sini,
BalasHapussalam