Selasa, 13 Maret 2012

Unsur - senyawa (lanjutan)



Masih tentang unsure dan senyawa nih.
(yah emang di kimia yang dibahas seputar susunan dan struktur zat sich. Jadi pembahasan tentang unsure dan senyawa ini bagi pembelajar kimia emang  sangat…. Sangat ….. penting)
Kita sudah mengenal atom, yang kata eyang Dalton merupakan bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi. Atom itu sangaaaaat kecil. Saking kecilnya kita gak bisa melihatnya dengan mata telanjang.  Dalam bentuk simbolik, kita dapat menggambarkan atom, unsur, molekul unsure dan molekul senyawa sebagai berikut:
Unsure :


 


Molekul unsur:


Molekul senyawa:



Perhatikan perbedaan ketiga gambar di atas. Unsur adalah kumpulan dari atom-atom yang sejenis. Molekul unsur adalah gabungan dari dua atom yang sejenis. Sedangkan molekul senyawa adalah gabungan dari atom-atom yang tidak sejenis.

Partikel Penyusun atom:
Atom disusun oleh tiga partikel dasar yaitu: proton, electron dan netron. Proton dan netron terletak dalam inti atom, sedangkan electron terletak di luar inti dan senantiasa bergerak mengelilingi  inti atom. Dalam atom yang netral, jumlah proton sama dengan jumlah electron.  Sedangkan jumlah netron dan jumlah proton merupakan nomer massa atom tersebut.
Perhatikan lambing atom berikut:        Dari lambing tersebut dapat diidentifikasi jumlah proton, electron dan netron dari besi (Fe)
Jumlah proton besi tersebut adalah 26 (sama dengan nomer atomnya)
Jumlah electron besi tersebut adalah 26 (karena atom netral maka jumlah electron = jumlah proton)
Jumlah netron besi tersebut = 30 (nomer massa di kurangi nomer atom)
Di alam dikenal beberapa istilah berkaitan dengan komposisi partikel dasar atom:
Isotop : atom-atom yang memiliki jumlah proton sama
Isobar  : atom-atom yang memiliki nomor massa sama
Isoton : atom-atom yang memiliki jumlah netron sama.
Contoh isotop adalah :     dan      
Seperti kita ketahui, jumlah electron pada masing-masing atom tidak sama. Elektron-elektron tersebut menempati kulit-kulit atom, dengan ketentuan sebagai berikut:
Kulit pertama berkapasitas : 2 elektron
Kulit kedua, kapasitasnya : 8 elektron,
Kulit ketiga kapasitasnya : 18 Elektron
Kulit ke empat kapasitasnya : 32 elektron
Kulit terluar terisi maksimal 8 elektron
Dengan ketentuan diatas maka electron-elektron tersebut mengalami pemetaan yang kita kenal dengan istilah konfigurasi electron.
Misalnya atom Kalium ,   Atom kalium tersebut memiliki 19 proton yang berarti juga memiliki 19 elektron (ingat atom netral jumlah proton = jumlah electron)
Konfigurasi electron atom kalium adalah : 2] 8] 8] 1
 Dari konfigurasi electron tersebut kita dapat mengatakan bahwa atom kalium memiliki 4 kulit dan kulit terluarnya ditempati oleh 1 elektron. Elektron yang menempati kulit terluar ini disebut electron valensi. Maka electron valensi K = 1
Berkaitan dengan jumlah electron yang dimilikinya, atom-atom tersebut bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu atom stabil dan tidak stabil. Kesetabilan unsur-unsur tersebut ditentukan oleh banyaknya electron valensi. Bila electron valensinya 8 atau maksimal, maka unsur tersebut stabil. Sebaliknya bila electron valensi unsur kurang dari 8 maka dikatakan unsur tersebut tidak stabil.
Unsur yang tidak stabil akan berusaha mencapai kestabilan dengan berbagai cara, diantaranya:
Serah terima electron. Atom yang electron valensinya terlalu sedikit cenderung melepaskan electron dan menjadi ion positif. Contohnya Na  (konfigurasinya   2]  8]  1  ) Perhatikan jumlah electron valensi yang sangat kecil (1)  Atom ini cenderung melepaskan 1 elektron sehingga EV = 8. Karena melepaskan 1 elektron ia menjadi bermuatan +1.
Sedangkan untuk unsur Cl tidak berlaku demikian. Nomer atom Cl = 17. Berarti jumlah elektronnya =17.
Konfigurasi elektronnya : 2] 8] 7
Perhatikan jumlah electron valensinya, relative besar karena mendekati angka 8. Unsur ini cenderung menangkap 1 elektron untuk “nggenepi” electron valensinya sehingga mencapai 8 dengan cara menangkap electron dan menjadi ion negatif (-1)
Bila dua ion yang bermuatan listrik berbeda saling mendekat maka akan terjadi ikatan ion.
Jadi: ikatan ion adalah Suatu ikatan yang terbentuk karena adanya atom-atom yang menerima/melepas elektron untuk mencapai konfigurasi stabil.
Dalam usahanya mencapai kestabilan, atom-atom tidak hanya melakukan serah terima electron melainkan juga melakukan kerjasama dengan cara menggunakan bersama-sama pasangan electron. Ikatan yang terbentuk karena pemakaian bersama pasangan eektron disebut ikatan kovalen. Contoh senyawa yang terjadi dari ikatan kovalen adalah :    H2O dan CCl4
       

 aduh... lagi-lagi obyek yang ku-insert gak nongol juga!. 
 selengkapnya Klik di sini


1 komentar:

  1. saya akan sangat senang bila anda bersedia meninggalkan komentar di sini,
    salam

    BalasHapus