Postingan kali ini kita akan belajar lebih jauh tentang
reaksi redoks.
Perhatikan
reaksi-reaksi dibawah ini:
1. HCl
+ NaOH à
NaCl + H2O
2. HCl
+ Mg à
MgCl2 + H2O
3. CaCO3 +
HCl à CaCl2
+
H2O + CO2
4. SO2 + O2 à SO3
5. SO3 +
NaOH à Na2SO4 + H2O
6. HCl
à H2 + Cl2
7. C
+ O2 à CO2
8. CH4 + O2
à CO2 + H2O
Pada
reaksi-reaksi di atas, coba cermati zat-zat yang ada di ruas kiri dan zat zat
di ruas kanan, kemudian bandingkan antara satu reaksi dengan reaksi yang
lainnya.
1. Reaksi no 1 adalah reaksi antara asam dan
basa menghasilkan garam dan air
2. Reaksi
no 2 adalah reaksi antara asam dan logam menghasilkan garam dan gas
hidrogen
3. Reaksi no 3 adalah reaksi antara garam dan
asam menghasilkan garam dan uap air serta gas karbondioksida
4. Reaksi no 4 adalah reaksi antara oksida
asam dengan oksigen membentuk oksida asam baru
5. Reaksi no 5 adalah reaksi antara oksida
asam dengan basa membentuk garam dan air
6. Reaksi no 6 adalah reaksi penguraian dari asam klorida
menjadi gas hidrogen dan gas klorin
7. Reaksi no 7 adalah reaksi antara antara
unsur karbon dengan gas oksigen membentuk karbondioksida
8. Reaksi no 8 adalah reaksi antara gas metan dengan gas oksigen membentuk
karbondioksida dan air.
Masih banyak
reaksi yang lain. Pada prinsipnya dalam suatu reaksi kimia, unsur yang ada di
ruas kiri akan muncul kembali di ruas kanan baik dalam bentuk unsur maupun
dalam bentuk senyawa.
Dari sekian
banyak reaksi-reaksi kimia, berdasarkan ada atau tidak adanya transfer elektron
saat terjadi reaksi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu :
Reaksi
redoks >< reaksi bukan redoks
Transfer elektron
terjadi pada reaksi redoks. Hal ini dapat diketahui dari terjadinya perubahan
bilangan oksidasi yang terjadi pada zat-zat yang terlibat dalam reaksi
tersebut.
Reaksi redoks
sendiri berasal dari dua reaksi yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Digabungkan menjadi reaksi redoks karena kedua reaksi tersebut terjadi
bersama-sama. Kalau ada zat yang mengalami reduksi, maka zat lain akan
mengalami oksidasi atau sebaliknya.
Pengertian reaksi
redoks mengalami perkembangan. Reaksi redoks pada umumnya melibatkan oksigen. Dalam suatu reaksi ada zat yang
mengikat oksigen ada yang melepaskan oksigen dari senyawanya. Nah di sini
reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan oksigen, sementara reaksi
oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang mengikat oksigen.
Contoh reaksi oksidasi :
C +
O2 à CO2
(perhatikan atom C yang mengikat
oksigen dan berubah menjadi CO2)
Contoh reaksi reduksi:
Fe2O3 + H2 à Fe
+ H2O
(Perhatikan Fe2O3 melepaskan oksigennya dan berubah menjadi Fe)
Ada juga reaksi
redoks yang tidak melibatkan oksigen, tetapi melibatkan transfer elektron.
Disini reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi dimana ada zat yang
menangkap elektron dan reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang
melepas elektron.
Contoh reaksi reduksi :
F +
e à F-
(perhatikan atom F menangkap
elektron dan berubah menjadi ion F)
Contoh reaksi oksidasi:
Fe à Fe3+ +
3e
(perhatikan atom Fe melepaskan elektron dan berubah menjadi ion Fe)
Pada reaksi
redoks juga terjadi perubahan bilangan oksidasi. Ada zat yang bilangan
oksidasinya naik, ada yang bilangan oksidasinya turun. Disini reaksi oksidasi
didefinisikan sebagai reaksi dimana ada zat yang bilangan oksidasinya
bertambah, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi dimana ada zat yang bilangan
oksidasinya berkurang. Zat yang bilangan oksidasinya bertambah dikatakan
mengalami oksidasi dan zat yang bilangan oksidasinya turun dikatakan mengalami
reduksi.
Apaan tuh
bilangan oksidasi? Bilangan oksidasi
dapat dianggap sebagai bilangan yang menyatakan kemampuan suatu unsur untuk
mengikat unsur lain. Pada saat berikatan dengan unsur lain, unsur yang
elektronegatif memiliki bil Ok bermuatan negatif sedang unsur yang
elektropositif akan memiliki bil ok bermuatan positif. Bagaimana bila dalam
molekul kedua atom memiliki keelektronegatifan sama sehingga tidak ada yang
lebih elektronegatif atau elektropositif? Ya molekul tersebut bil ok-nya nol.
Bagaimana dengan unsur yang tidak berikatan dengan unsur lain? Dalam hal ini berarti unsur tersebut tidak
mempunyai pembanding. Tidak bisa dikatakan lebih elektronegatif atau
elektropositif, maka unsur bil ok-nya juga nol.
Dibawah ini
adalah aturan penentuan bil ok
- Bil ok unsur atau molekul unsur sama dengan nol
- Bilok unsur-unsur gol IA dalam senyawa = +1
- Bilok unsur-unsur gol IIA dalam senyawa = +2
- Bilok unsur O dalam senyawa = -2 (kecuali dalam senyawa peroksida)
- Bilok unsur H dalam senyawa = +1 (kecuali dalam senyawa hidrida)
- Bil ion mono atom = muatannya
- Bil ok total ion poliatom = muatannya
- Bil ok total senyawa = 0
Nah sekarang
bagaimana penerapan aturan bil ok itu dalam permasalahan?
Untuk lebih jelasnya perhatikan persamaan reaksi di bawah ini:
C +
O2 à CO2
Unsur C bil ok =
0 (aturan bil ok nomer 1)
Unsur O bil ok =
0 (aturan bil nomer 1, karena O2
adalah molekul unsur)
Selanjutnya
perhatikan CO2. BO2 adalah senyawa. Aturan bil ok nomer
8. Karena CO2 senyawa (terdiri dari atom C dan O) maka bil ok atom C
ditambah bil ok 2 atom O = 0
Perhatikan aturan
bil ok nomer 4. Atom oksigen bil ok-nya = -2. Kalau ada dua atom oksigen maka
bil ok-nya = -4.
Berapa bil ok atom C? Mari kita hitung!
Bil ok atom C
+ (2 x bil ok atom O) = 0
Bil ok atom C
+ (2 x (-2)) = 0
Bil ok Atom C
+ (-4) = 0
Bil ok atom C = +4
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
C +
O2 à
CO2
(0) (0) (+4)(-2)
Unsur C diruas kiri bil ok-nya 0, di ruas kanan bil ok-nya +4
Unsur C bil ok-nya naik, maka unsur C dikatakan mengalami oksidasi
Unsur O di ruas kiri bil ok-nya =0, di ruas kanan bil ok-nya -2
Unsur O bil ok-nya turun, maka dikatakan unsur O mengalami reduksi.
Zat yang mengalami reduksi disebut oksidator
Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor
Maka dalam reaksi di bawah ini,
C + O2 à
CO2
(0) (0) (+4)(-2)
Unsur C adalah reduktor dan O adalah
oksidator
Selanjutnya kalian bisa berlatih dengan
permasalahan di bawah ini!
Dibawah ini ada beberapa reaksi kimia. Tentukanlah
reaksi-reaksi yang merupakan reaksi redoks!!
1. HCl
+ NaOH à
NaCl + H2O
2. HCl
+ Mg à
MgCl2 + H2O
3. CaCO3 +
HCl à CaCl2
+
H2O + CO2
4. SO2 + O2 à SO3
5. SO3 +
NaOH à Na2SO4 + H2O
6. HCl
à H2 + Cl2
7. C
+ O2 à CO2
8. CH4 + O2
à CO2 + H2O
Pada reaksi redoks di bawah tentukan (a) zat yang mengalami oksidasi, (b)
zat yang mengalami reduksi, (c) zat yang berlaku sebagai reduktor dan (4) zat
yang berlaku sebagai oksidator
Ca(s) + O2(g) à
CaO(s)
Tampaknya ada masalah dengan anak panah. Kenapa anak panahku menjadi simbol aneh? Tetapi bagi penyuka kimia insyaallah tidak menjadi penghambat.
Yang ingin mendapatkan file lengkap bisa klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar