Minggu, 03 Juni 2012

Yang ini tentang reaksi redoks



Postingan kali ini kita akan belajar lebih jauh tentang reaksi redoks.
Perhatikan reaksi-reaksi dibawah ini:

1.      HCl  +  NaOH  à  NaCl  +  H2O
2.      HCl   +   Mg     à  MgCl2  +  H2O
3.      CaCO3   +  HCl  à  CaCl2  +  H2O  +  CO2
4.      SO2   +   O2   à  SO3
5.      SO3   +   NaOH   à  Na2SO4   +   H2O
6.      HCl   à  H2   +   Cl2
7.      C  +   O2   à  CO2
8.      CH4   +   O2   à  CO2   +   H2O

Pada reaksi-reaksi di atas, coba cermati zat-zat yang ada di ruas kiri dan zat zat di ruas kanan, kemudian bandingkan antara satu reaksi dengan reaksi yang lainnya. 
1.      Reaksi no 1 adalah reaksi antara asam dan basa menghasilkan garam dan air
2.      Reaksi  no 2 adalah reaksi antara asam dan logam menghasilkan garam dan gas hidrogen
3.      Reaksi no 3 adalah reaksi antara garam dan asam menghasilkan garam dan uap air serta gas karbondioksida
4.      Reaksi no 4 adalah reaksi antara oksida asam dengan oksigen membentuk oksida asam baru
5.      Reaksi no 5 adalah reaksi antara oksida asam dengan basa membentuk garam dan air
6.      Reaksi no 6  adalah reaksi penguraian dari asam klorida menjadi gas hidrogen dan gas klorin
7.      Reaksi no 7 adalah reaksi antara antara unsur karbon dengan gas oksigen membentuk karbondioksida
8.      Reaksi no 8 adalah reaksi  antara gas metan dengan gas oksigen membentuk karbondioksida dan air.

Masih banyak reaksi yang lain. Pada prinsipnya dalam suatu reaksi kimia, unsur yang ada di ruas kiri akan muncul kembali di ruas kanan baik dalam bentuk unsur maupun dalam bentuk senyawa.
Dari sekian banyak reaksi-reaksi kimia, berdasarkan ada atau tidak adanya transfer elektron saat terjadi reaksi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu :
Reaksi redoks   ><  reaksi bukan redoks
Transfer elektron terjadi pada reaksi redoks. Hal ini dapat diketahui dari terjadinya perubahan bilangan oksidasi yang terjadi pada zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut.
Reaksi redoks sendiri berasal dari dua reaksi yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Digabungkan menjadi reaksi redoks karena kedua reaksi tersebut terjadi bersama-sama. Kalau ada zat yang mengalami reduksi, maka zat lain akan mengalami oksidasi atau sebaliknya.
Pengertian reaksi redoks mengalami perkembangan. Reaksi redoks pada umumnya melibatkan  oksigen. Dalam suatu reaksi ada zat yang mengikat oksigen ada yang melepaskan oksigen dari senyawanya. Nah di sini reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan oksigen, sementara reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang mengikat oksigen.

Contoh reaksi oksidasi :
C  +   O2   à  CO
 (perhatikan atom C yang mengikat oksigen dan berubah menjadi CO2)

Contoh reaksi reduksi:
Fe2O3  +  H2   à Fe  +  H2O
(Perhatikan  Fe2O3  melepaskan oksigennya dan berubah menjadi Fe)

Ada juga reaksi redoks yang tidak melibatkan oksigen, tetapi melibatkan transfer elektron. Disini reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi dimana ada zat yang menangkap elektron dan reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang melepas elektron.

Contoh reaksi reduksi :
F  +  e   à  F- 
 (perhatikan atom F menangkap elektron dan berubah menjadi ion F)

Contoh reaksi oksidasi:
Fe     à  Fe3+   +  3e 
(perhatikan atom Fe melepaskan elektron dan berubah menjadi ion Fe)

Pada reaksi redoks juga terjadi perubahan bilangan oksidasi. Ada zat yang bilangan oksidasinya naik, ada yang bilangan oksidasinya turun. Disini reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi dimana ada zat yang bilangan oksidasinya bertambah, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi dimana ada zat yang bilangan oksidasinya berkurang. Zat yang bilangan oksidasinya bertambah dikatakan mengalami oksidasi dan zat yang bilangan oksidasinya turun dikatakan mengalami reduksi.
Apaan tuh bilangan oksidasi?  Bilangan oksidasi dapat dianggap sebagai bilangan yang menyatakan kemampuan suatu unsur untuk mengikat unsur lain. Pada saat berikatan dengan unsur lain, unsur yang elektronegatif memiliki bil Ok bermuatan negatif sedang unsur yang elektropositif akan memiliki bil ok bermuatan positif. Bagaimana bila dalam molekul kedua atom memiliki keelektronegatifan sama sehingga tidak ada yang lebih elektronegatif atau elektropositif? Ya molekul tersebut bil ok-nya nol. Bagaimana dengan unsur yang tidak berikatan dengan unsur lain?  Dalam hal ini berarti unsur tersebut tidak mempunyai pembanding. Tidak bisa dikatakan lebih elektronegatif atau elektropositif, maka unsur bil ok-nya juga nol.
Dibawah ini adalah aturan penentuan bil ok
  1. Bil ok unsur atau molekul unsur sama dengan nol
  2. Bilok unsur-unsur gol IA dalam senyawa = +1
  3. Bilok unsur-unsur gol IIA dalam senyawa = +2
  4. Bilok unsur O dalam senyawa = -2 (kecuali dalam senyawa peroksida)
  5. Bilok unsur H dalam senyawa = +1 (kecuali dalam senyawa hidrida)
  6. Bil ion mono atom = muatannya
  7. Bil ok total ion poliatom = muatannya
  8. Bil ok total senyawa = 0
Nah sekarang bagaimana penerapan aturan bil ok itu dalam permasalahan?

Untuk lebih jelasnya perhatikan persamaan reaksi di bawah ini:
C  +   O2   à  CO

Unsur C bil ok = 0  (aturan bil ok nomer 1)
Unsur O bil ok = 0  (aturan bil nomer 1, karena O2 adalah molekul unsur)
Selanjutnya perhatikan CO2. BO2 adalah senyawa. Aturan bil ok nomer 8. Karena CO2 senyawa (terdiri dari atom C dan O) maka bil ok atom C ditambah bil ok 2 atom O = 0
Perhatikan aturan bil ok nomer 4. Atom oksigen bil ok-nya = -2. Kalau ada dua atom oksigen maka bil ok-nya = -4.

Berapa bil ok atom C? Mari kita hitung!

Bil ok atom C  +  (2 x bil ok atom O) = 0
Bil ok atom C  +  (2 x (-2))  = 0
Bil ok Atom C  +  (-4) = 0
Bil ok atom C = +4
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
      C       +       O2       à           CO
(0)                 (0)                      (+4)(-2)

Unsur C diruas kiri bil ok-nya 0, di ruas kanan bil ok-nya +4
Unsur C bil ok-nya naik, maka unsur C dikatakan mengalami oksidasi
Unsur O di ruas kiri bil ok-nya =0, di ruas kanan bil ok-nya -2
Unsur O bil ok-nya turun, maka dikatakan unsur O mengalami reduksi.
Zat yang mengalami reduksi disebut oksidator
Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor


Maka dalam reaksi di bawah ini,
      C       +       O2       à           CO
               (0)               (0)                      (+4)(-2)
Unsur C adalah reduktor dan O adalah oksidator

Selanjutnya kalian bisa berlatih dengan permasalahan di bawah ini!
Dibawah ini ada beberapa reaksi kimia. Tentukanlah reaksi-reaksi yang merupakan reaksi redoks!!

1.      HCl  +  NaOH  à  NaCl  +  H2O
2.      HCl   +   Mg     à  MgCl2  +  H2O
3.      CaCO3   +  HCl  à  CaCl2  +  H2O  +  CO2
4.      SO2   +   O2   à  SO3
5.      SO3   +   NaOH   à  Na2SO4   +   H2O
6.      HCl   à  H2   +   Cl2
7.      C  +   O2   à  CO2
8.      CH4   +   O2   à  CO2   +   H2O

Pada reaksi redoks di bawah tentukan (a) zat yang mengalami oksidasi, (b) zat yang mengalami reduksi, (c) zat yang berlaku sebagai reduktor dan (4) zat yang berlaku sebagai oksidator

      Ca(s)   +   O2(g)   à  CaO(s)

 Tampaknya ada masalah dengan anak panah. Kenapa anak panahku menjadi simbol aneh?  Tetapi bagi penyuka kimia insyaallah tidak menjadi penghambat. 
Yang ingin mendapatkan file lengkap bisa klik di sini

















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar